Mahulu, wartakubar.id — Krisis sembako dan BBM akibat kemarau panjang kembali melanda wilayah pedalaman Mahakam Ulu, khususnya Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai. Kondisi ini menjadi sorotan dalam Dialog Publik yang disiarkan langsung oleh TVRI Kalimantan Timur, Jumat (01/08/2025), dengan menghadirkan narasumber dari unsur pemerintah daerah, DPRD Kaltim, dan akademisi.
Dalam dialog yang digelar secara hybrid, Bupati Mahakam Ulu, Dr. Bonifasius Belawan Geh, SH, ME, hadir secara daring melalui Zoom dan menyampaikan bahwa gangguan distribusi logistik akibat surutnya Sungai Mahakam telah menjadi krisis tahunan yang terus berulang.
“Kesulitan warga kami di Long Apari dan sekitarnya bukan hal baru. Saat sungai surut, distribusi logistik benar-benar terputus. Sementara jalan darat belum tembus dan belum layak digunakan,” ungkap Bupati
Ia menegaskan bahwa pembangunan jalan darat yang menghubungkan ibu kota kabupaten hingga wilayah perbatasan adalah satu-satunya solusi jangka panjang yang nyata.
“Jalur poros itu masih menjadi kewenangan pusat dan provinsi. Dengan APBD kami yang kecil, Pemkab hanya bisa membangun akses antar kampung dan kecamatan. Ini perlu dukungan nyata dari pemerintah di atasnya,” jelasnya
Meski dihadapkan pada keterbatasan anggaran, Pemerintah Kabupaten Mahulu tetap menempuh langkah-langkah darurat untuk mengatasi dampak kemarau. Bantuan Tak Terduga (BTT) dianggarkan setiap tahun untuk mengantisipasi krisis, dan penyaluran sembako sudah mulai dilakukan sejak tiga hari lalu.
“Sebanyak 5 ton bantuan dari Dinas Pertanian Provinsi sudah kami salurkan. Menyusul minggu depan, 68,5 ton lagi akan didistribusikan,” tambahnya
Namun, Bupati menekankan bahwa bantuan tanpa jalur distribusi yang stabil hanya akan menjadi solusi sementara.
“Kalau tidak ada jalan darat, kita akan terus terjebak dalam siklus krisis yang sama setiap tahun. Sudah waktunya pemerintah pusat dan provinsi membuka mata. Masyarakat kami butuh akses yang layak dan permanen,” tegasnya
Dialog publik ini menjadi alarm penting bagi semua pihak, bahwa krisis logistik di Mahakam Ulu bukan sekadar persoalan distribusi, melainkan kegagalan akses dasar yang perlu segera ditangani secara struktural.
Acara ini diselenggarakan di studio TVRI Kaltim Samarinda dan secara daring melalui Zoom, menghadirkan berbagai narasumber lintas sektor untuk merumuskan solusi nyata bagi ketahanan logistik wilayah pedalaman.
(BBL/Jo/AI/Adv)