MAHULU, wartakubar.id – Sejumlah 10 kampung di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) mendapatkan bantuan dana kebersihan sebesar Rp 10 juta untuk setiap kampung.
Dana ini diberikan untuk membersihkan kampung pasca bencana banjir yang telah menimpa Mahulu sejak Senin (13/5/2024) lalu.
Pasalnya, akibat bencana ini seluruh fasilitas umum di sejumlah kampung ikut merasakan dampak karena bencana banjir ini.
Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh mengatakan selain bantuan uang untuk kebersihan Pemkab juga menyalurkan bantuan kepada masyarakat berupa kebutuhan pangan dan kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Setiap kampung diberikan bantuan dengan nominal yang sama dengan harap mampu meringankan beban masyarakat untuk membiayai BBM untuk mesin dalam membersihkan kampungnya.
“Kami salurkan Rp 10 juta satu kampung. Itu saya rasa tidak cukup untuk membersihkan kampung ini tapi paling tidak bisa membeli beberapa liter bensin untuk gotong royong menggunakan mesin Alkon masyarakat,” katanya, Rabu (22/5/2024).
Dampak pasca banjir ini memang cukup memberikan pengaruh besar bagi masyarakat, terlebih hampir semua bangunan di Mahulu ikut tergenang.
Hal ini membuat masyarakat harus bekerja ekstra untuk membersihkan rumah dan fasilitas umum akibat lumpur.
“Saat ini petugas gabungan melakukan pembersihan secara bertahap, dana Rp 10 juta per kampung ini sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah kepada warga terdampak,” ujarnya.
Kebersihan kampung pasca banjir ini penting dilaksanakan agar warga terhindar dari wabah penyakit.
Melalui kunjungan ini pun Ia mengatakan banjir ini bukan terjadi karena aktivitas masyarakat yang merusak alam.
Namun, bencana banjir di Mahulu sudah menjadi fenomena alam tahunan yang setiap tahun sekali terjadi di Kabupaten bungsu Kaltim ini.
“Banjir yang terjadi ini bukan terjadi karena aktivitas Pemda maupun masyarakat setempat, melainkan faktor alam yang terjadi setiap beberapa tahun sekali,” tuturnya.
Ia menyebut, sekalipun ada beberapa bagian hutan yang terpaksa harus dibuka itu bukan untuk merusak alam.
Tapi masyarakat membuka lahan hutan untung memenuhi kebutuhannya, seperti untuk lahan pertanian.
“Berladang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan itupun angkanya tidak besar dan berulang-ulang di tempat yang sama,” imbuhnya.
(Adv)