Mahulu, wartakubar.id – Camat Long Apari Petrus Ngo, SP, membuka secara resmi Festival Adat Budaya “Omin Atun Onam Adet”, sebuah perhelatan budaya yang mempertemukan 10 kampung di Kecamatan Long Apari serta Kampung Long Bagun Ilir, Kabupaten Mahakam Ulu.
Festival ini digelar di Kampung Tiong Ohang selaku tuan rumah, Sabtu (31/05/2025), dengan semangat persatuan, pelestarian budaya, dan penguatan identitas lokal.
Nama festival ini berasal dari bahasa Dayak yang berarti “bersatu dalam adat”. Sesuai dengan namanya, kegiatan ini menjadi wadah silaturahmi budaya antar kampung yang diwujudkan dalam pertunjukan seni dan pemberian benda-benda adat kepada Kampung Tiong Ohang sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan Lamin Adat.
“‘Omin Atun Onam Adet’ menggambarkan semangat kebersamaan dan gotong royong antar kampung dalam melestarikan budaya leluhur kita,” ujar Camat Long Apari dalam sambutannya
Dua batang tiang lamin adat dari kayu ulin bulat yang telah diukir, disumbangkan oleh masyarakat Kampung Long Penaneh 1 dan Long Penaneh 2. Kampung Noha Boan turut menyumbangkan tuvung (tambur), alat musik tradisional dari kayu arau yang digunakan dalam tarian massal. Tak ketinggalan, kampung lainnya seperti Noha Silat, Long Kerioq, dan Tiong Bu’u juga menyumbangkan benda-benda adat khas masing-masing.
Menurut Camat Long Apari, benda-benda adat ini tidak hanya memiliki nilai estetika tetapi juga makna mendalam secara adat.
“Tiang lamin melambangkan kekuatan dan kebersamaan, sementara tambur digunakan dalam upacara adat sebagai penghubung antara manusia dan roh leluhur,” jelasnya
Kegiatan yang difasilitasi oleh pemerintah kecamatan dan masyarakat ini juga menampilkan berbagai pertunjukan budaya seperti tarian daerah, musik tradisional, lagu daerah, hingga olahraga tradisional seperti begasing, nyumpit, dan bedayung. Tak ketinggalan, produk kerajinan tangan dan kuliner khas Mahulu turut meramaikan acara, memberi ruang bagi pelaku UMKM lokal untuk memperkenalkan produk mereka.
Camat Long Apari menyampaikan harapannya agar festival ini bisa menjadi event tahunan resmi. “Kami berencana menjadikan festival ini sebagai agenda tahunan agar dapat terus memperkenalkan budaya kita kepada masyarakat luas dan wisatawan,” ujarnya
Ia menambahkan, antusiasme masyarakat terhadap festival ini sangat tinggi dan menjadi pertanda bahwa budaya masih hidup dan dicintai.
“Saya sangat bangga dan terharu melihat semangat warga dalam menyukseskan festival ini. Ini menunjukkan bahwa budaya kita masih hidup dan dicintai oleh masyarakat,” ucapnya dengan penuh semangat
Lebih jauh, ia juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda. “Saya berharap generasi muda dapat mengenal, mencintai, dan melestarikan budaya kita. Festival ini menjadi sarana edukasi dan inspirasi bagi mereka untuk terus menjaga warisan leluhur,” tuturnya
Festival Omin Atun Onam Adet membuktikan bahwa budaya bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi juga aset untuk membangun masa depan masyarakat perbatasan yang mandiri, bersatu, dan berdaya saing melalui potensi wisata dan ekonomi lokal. (Jo/AI/Adv)
Baca Juga :
Inspektorat Mahulu Fokus Tingkatkan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah
Rapat Pleno Rekap Suara PSU Mahulu, Tegaskan Demokrasi Bersih
Bupati Mahulu dan Istri Nyoblos di TPS 003 Ujoh Bilang