Pemkab Mahulu Terima Penghargaan Bebas Frambusia dari Kemenkes RI

- Admin

Kamis, 7 Maret 2024 - 10:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh Terima Penghargaan dari Kemenkes RI

Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh Terima Penghargaan dari Kemenkes RI

JAKARTA, wartakubar.id – Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang merupakan kabupaten termuda di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu dari 99 kabupaten/kota di Indonesia yang dinyatakan bebas Frambusia dan menerima penghargaan berupa sertifikat bebas Frambusia dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dalam momen peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) Sedunia 2024 bertempat di Puri Agung Convention pada Rabu 06 Maret 2024.

Penyerahan sertifikat bebas Frambusia oleh Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Gunadi Sadikin, S.Si., CHFC., CLU., diterima langsung Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., dilanjutkan dengan pembacaan komitmen bersama pembebasan dan mempertahankan status bebas Frambusia 99 Bupati/Walikota. Turut hadir, Sekretaris Daerah Dr. Stephanus Madang, S.Sos., M.M., Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) dr. Petronela Tugan, M.Kes.

Kabupaten Mahulu menerima penghargaan sebagai kabupaten yang dinilai mampu bebas dari penyakit Frambusia berdasarkan hasil surveilans Frambusia selama kurun waktu 6 bulan berturut-turut tidak ditemukannya kasus dan surveilans Frambusia melalui survei serologi selama kurun waktu 3 tahun berturut-turut setelah dilakukan pengobatan atau Pemberian Obat Pencegahan secara Massal (POPM) Frambusia. Penyakit Frambusia sendiri merupakan infeksi bakteri jangka panjang (kronis) yang paling sering mengenai kulit, tulang, dan sendi yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue atau biasa dikenal dengan Patek.

Baca Juga :  Kemensos RI Kunjungi Kediaman Ananda Vino

Pada kesempatan tersebut Bupati Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., mengatakan, penghargaan bebas frambusia sebagai wujud keseriusan Pemkab Mahulu dalam melakukan pencegahan dan pengendalian frambusia di Mahulu.

“Melalui penghargaan ini, sebagai bentuk apresiasi kita dengan tetap menjaga kesehatan, lingkungan, melakukan pencegahan dan mengantisipasi penularan terutama 5 penyakit tropis terabaikan,” kata Bupati.

Dikatakan Bupati Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E lebih lanjut, Pemkab Mahulu telah melakukan berbagai upaya agar pencegahan dan pengendalian kasus  penyakit frambusia dapat berjalan optimal. Untuk mempertahankan status bebas frambusia, pemerintah terus meningkatkan pelayanan kesehatan.

“Pelayanan kesehatan untuk masyarakat Mahulu terus kita tingkatkan, mulai dari infrastruktur pelayanan kesehatan, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kesehatan, pemenuhan tenaga kesehatan/nakes, selain itu juga memberi penyuluhan kepada masyarakat terkait pencegahan penyakit tropis terabaikan ini,” tambah Bupati.

Di akhir penyampaiannya Bupati Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., berpesan, sejalan dengan yang disampaikan Menteri Kesehatan RI bahwa ada 5 penyakit NDTs yang menjadi prioritas antara lain filariasis, cacingan, schistosomiasis, kusta, dan frambusia di Indonesia. Untuk itu pemerintah bersama DP2KB terus berperan aktif melaksanakan program pencegahan serta aktif mensosialisasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat.

Baca Juga :  Klinik Permata Husada Melak Vaksin Karyawan PT.PAMA TCMM

“Hal-hal yang disampaikan oleh Bapak Menteri menjadi acuan tindakan yang harus kita lakukan, di inisiasi dan komandani oleh pemerintah daerah, saya berharap kepada Dinas Kesehatan Mahulu untuk melaksanakan apa yang menjadi arahan oleh Menteri Kesehatan menjadi langkah kita kedepan mulai dari program pencegahan hingga pengendalian,” pesan Bupati.

Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Pemkab Mahulu yakni peningkatan kapasitas dan keterampilan petugas kesehatan program pengendalian kusta dan frambusia, skrining melalui surveilans aktif dan pasif penemuan suspek frambusia pada anak dan populasi berisiko tertentu lainnya, pemeriksaan rapid test secara masif pada anak suspek frambusia, gencar melakukan promosi kesehatan melalui berbagai media, termasuk media sosial bekerjasama dengan perangkat daerah terkait dan memanfaatkan media sosial whatsapp group sebagai sarana konsultasi diagnosa dan pengobatan dokter ahli.

(Adv)

BACA JUGA :

Bupati Mahulu Hadiri Malam Pengantar Tugas Kajati Kaltim

Wabup Yohanes Avun : Prioritas Utama Pemkab Mahulu Turunkan Angka Stunting

Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh Hadiri Sosialisasi Edukasi Transaksi bagi ASN

Berita Terkait

Sampah Berserakan Hiasi Lingkungan RSUD HIS Kubar
Telan Anggaran 5,9 Miliar, Proyek UGD RSUD HIS Kubar Belum Rampung
Wabup Yohanes Avun : Prioritas Utama Pemkab Mahulu Turunkan Angka Stunting
Pasien Cacar Monyet Kadang Alami Nyeri Rektum yang Disangka Wasir
Maksimalkan Yankes, Pemkab Akan Bangun Rumah Sakit di Bekokong
Dua Sekolah Di Kubar Terpapar Covid-19
Kubar Masuk Zona Merah, Pemkab Gelar Rakor Penanganan Covid-19
Dokter Paru Ungkap Gejala Khas Omicron Di Indonesia, Demam Malah Gak Masuk!
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 17 Januari 2025 - 07:17 WIB

Sampah Berserakan Hiasi Lingkungan RSUD HIS Kubar

Jumat, 17 Januari 2025 - 06:47 WIB

Telan Anggaran 5,9 Miliar, Proyek UGD RSUD HIS Kubar Belum Rampung

Kamis, 7 Maret 2024 - 10:43 WIB

Pemkab Mahulu Terima Penghargaan Bebas Frambusia dari Kemenkes RI

Selasa, 20 Februari 2024 - 17:08 WIB

Wabup Yohanes Avun : Prioritas Utama Pemkab Mahulu Turunkan Angka Stunting

Kamis, 2 November 2023 - 19:30 WIB

Pasien Cacar Monyet Kadang Alami Nyeri Rektum yang Disangka Wasir

Berita Terbaru

Parlementaria

DPRD Kubar Gelar Paripurna Mendengarkan Pidato Perdana Bupati

Kamis, 6 Mar 2025 - 06:47 WIB

Birokrasi

Ratusan Warga Kubar Antusias Sambut Bupati Frederick Edwin

Senin, 3 Mar 2025 - 13:33 WIB

Seni Dan Budaya

Punguan Parna Kabupaten Kutai Barat Gelar Pesta Bona Taon 2025

Sabtu, 8 Feb 2025 - 13:36 WIB