Jakarta, wartakubar.id – Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Kabupaten Kutai Barat (Kubar) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan produk-produk unggulan daerah, khususnya dari pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) binaan. Salah satu produk yang menjadi daya tarik utama dalam ajang pameran kerajinan, yakni anyaman rotan khas Kubar.
Dalam kegiatan pameran International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2025 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, pengrajin IKM binaan Disdagkop dan UKM Kubar menampilkan demo langsung pembuatan tas dari bahan anyaman rotan dan juga demo seni ukir pembuatan miniatur alat musik sampeq, tameng dan belanai (guci) Demonstrasi ini tidak hanya menjadi sarana edukasi tentang proses pembuatan produk, tetapi juga mampu menciptakan interaksi positif antara pengrajin dengan para pengunjung pameran.
Sekretaris Disdagkop dan UKM Kubar, Godefridus menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mempromosikan sekaligus melestarikan kerajinan tradisional.
“Kami ingin memperlihatkan kepada masyarakat luas bahwa produk kerajinan dari Kutai Barat memiliki kualitas dan nilai seni yang tinggi, sehingga mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,”ujarnya.
Menariknya, dari sekian banyak pengunjung yang datang, minat terbesar terhadap produk anyaman rotan justru datang dari turis asal Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa pasar internasional, khususnya Jepang, memiliki apresiasi yang tinggi terhadap produk-produk kerajinan tangan yang bernuansa tradisional namun tetap fungsional.
Pemkab Kubar melalui Disdagkop dan UKM berkomitmen untuk terus mendukung para pelaku IKM dalam meningkatkan kualitas, inovasi desain, serta akses pemasaran.
“Kami berharap dengan adanya promosi melalui pameran besar seperti Inacraft, produk IKM binaan dapat semakin dikenal dan memiliki daya saing yang kuat, tidak hanya di pasar dalam negeri, tetapi juga mampu menembus pasar ekspor,” tambah Godefridus.
Melalui partisipasi aktif ini, Pemkab ingin menunjukkan bahwa sektor industri kreatif, khususnya kerajinan anyaman rotan, dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi daerah sekaligus bentuk nyata pelestarian budaya lokal.
Sumina salah seorang pengrajin anyaman rotan binaan IKM Disdagkop dan UKM Kubar, mengungkapkan rasa bangganya bisa tampil di ajang berskala internasional.
“Kami senang sekali diberi kesempatan oleh pemerintah daerah untuk membawa hasil karya ke Inacraft. Dengan adanya demo pembuatan tas rotan ini, banyak pengunjung yang langsung melihat prosesnya dan mereka semakin tertarik membeli. Semoga ke depan produk khas Kubar bisa lebih dikenal luas, bahkan sampai ke luar negeri,”ujarnya penuh semangat.
(WK-Adv)