Tambang Emas Tradisional Topang Ekonomi Masyarakat Kelian Dalam

- Admin

Jumat, 13 Juni 2025 - 07:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga Kelian Dalam Merasakan Peningkatan Ekonomi Dengan Adanya Tambang Emas Tradisional di daerahnya.

Warga Kelian Dalam Merasakan Peningkatan Ekonomi Dengan Adanya Tambang Emas Tradisional di daerahnya.

Sendawar, wartakubar.id – Masyarakat Kampung Kelian Dalam, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), meminta pemerintah untuk memahami kondisi mereka terkait penambangan emas secara tradisional atau disebut tambang rakyat.

Mereka berharap Pemerintah Daerah khususnya Provinsi Kaltim, memberikan solusi yang tepat agar aktivitas tradisional ini dapat terus berjalan, namun dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan keselamatan kerja.

Hingga kini para pekerja penambang emas tradisional itu, rata rata asli warga Kampung Kelian Dalam, dengan menggunakan tenaga mesin domfeng jenis diesel, sedikitnya 15 hingga 30 unit yang dirancang dengan menggunakan panggung diatas rakit apung.

Aktivitas kerja tambang rakyat itu, terbukti bertujuan membedah dampak ekonomi penambangan emas terhadap kesejahteraan masyarakat lokal yang mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi mereka sehari hari.

Tambang rakyat ini sudah terasa sebelum kedatangan perusahaan asing pertambangan emas yang dikenal PT Kem kala itu. Masyarakat lokal mendongkrak ekonomi keluarga dengan mendulang butiran emas secara tradisional dengan mengunakan alat sederhana. Di samping bernilai intrinsik dan ekonomis, aktivitas ini terus dilakukan hingga saat ini.

Salah satu ibu rumah tangga Yati menyebut, dirinya bersama warga setempat bekerja dilokasi lahan milik pribadi mereka yang berada dikawan bantaran sungai kelian dalam. Kendati demikian, dirinya mengakui hingga saat ini aktifitas tradisional tersebut, tampa merusak lahan maupun lokasi milik orang lain.

“Memang sebagian warga menggunakan alat berat jenis excavator. Alat berat ini di rental hanya untuk menggali bongkahan batu yang tak dapat kami kerjakan untuk mengambil pungutan dibawahnya. Kemudian hasil akhir dikerjakan dengan cara manual yaitu mendulang,” ujar Yati usai mengikuti sosialiasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama Polres dan Kodim 0912 Kubar, Kamis (12/6/2025).

Baca Juga :  Koperasi Berkah Salama Jaya Kaltim Gelar Rapat Evaluasi Penggemukan Sapi

Senada diterangkan Hayati ibu rumah tangga yang ikut mendulang pasir diberikan cuma cuma oleh pemilik lahan yang menggunakan excavator. Yayat menyebut, terkadang kelompok penambang emas ini cenderung berpindah pindah, karena cadangan pungutan emas yang digali mulai menipis.

“Jika aktivitas tambang rakyat ini dihentikan, sedikitnya 1.923 jiwa masyarakat Kampung Kelian Dalam, menggantungkan periuk mereka di kawasan penambang emas tradisional ini. Kegiatan mendulang rezeki ini merupakan usaha masyarakat banyak, yang mengantungkan hidup untuk menopang ekonomi keluarga kami sejak tahun 1960 silam,” tutur Hayati.

Pantaun media ini di lapangan, selain mengandalkan alat dulang kayu dan mesin domfeng, masyarakat dipermudah dengan bantuan alat berat beruapa excavator untuk menggali gundukan batu yang sebelumnya telah dikerjakan oleh penambang emas terdahulu.

Sisa sisa pengutan inilah yang dikerjakan oleh masyarakat di kawasan pinggiran sungai kelian dalam. Tidak hanya itu, penambangan emas secara tradisional sangat memerlukan ketajaman bola mata untuk memisahkan bijih emas dari tanah bercampur batu, pasir dan kandungan alam lainnya.

Mirisnya terlihat aktifitas kerja masyarakat hingga berjam-jam mereka sanggup berendam dalam air dan dipanggang sinar matahari. Hasil dulang emas banyak tergantung pada sisa lahan garapan terdahulu, teknik dan kesabaran hati pendulang emas menjadi sumber penghasilan untuk memenuhi keperluan hidup masyarakat setempat.

Baca Juga :  Asal Bisa Jaga Mutu, Harga Karet Tembus Rp10 Ribu/Kilo

Penghasilan tak menentu, jika nasip lagi mujur, maka setiap hari mereka sanggup memproduksi antara 10 hingga 15 gram emas. Hasil penambangan tidak selalu pasti. Menambang emas analog dengan usaha spekulatif dalam hidup mereka sehari hari. Mereka yang beruntung akan meraih lebih banyak emas, sedangkan yang kurang beruntung hanya mendapat sedikit emas.

Warga masyarakat kreatif mencari kawasan tepi sungai atau lokasi yang diduga mengandung emas. Dalam waktu singkat pertambahan jumlah penambang rakyat ibarat jamur di musim hujan. Tak heran, keadaan ini mendapat reaksi dari kelompok mengatas namakan Aliansi Penyelamat Hutan Kutai Barat (APHKB) atas kegiatan penambangan emas tanpa izin.

Penambang lokal dicap sebagai “Penambang Liar” karena mereka tidak memiliki Surat Izin Penambangan Rakyat (SIPR). Sehingga kegiatan mereka dijuluki PETI (Penambangan Emas Tanpa Izin).

Namun, dalam skala mikro, penambangan emas termasuk salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup rakyat kecil. Mereka berusaha menggali dan menemukan butiran emas demi kesejahteraan hidup. Dengan hasil penambangan mereka dapat memenuhi kebutuhan belanja, melunasi uang sekolah anak, berobat, membeli kendaraan bermotor dan meniti masa depan yang lebih baik. (*)

(Red)

Berita Terkait

Diksar Satpam PT KOG Angkatan ke-17 Resmi ditutup, 48 Peserta dinyatakan Lulus
SMSI Samarinda Fokus Pembinaan Anggota, Pendaftaran Anggota Baru ditutup
KMP Belempung Ulaq Terbentuk, Ini Daftar Pengurus
Diksar Satpam Gada Pratama PT KOG Angkatan Ke-15 Tahun 2025 Resmi Dibuka
SMSI Kaltim Ingatkan Anggota Taat Aturan
Wadah Perusahaan Media, SMSI Kutai Barat Terbentuk
Asiknya Berkunjung ke Kolam Renang TKP 99 di Ngenyan Asa
Forum Bisnis Bankaltimtara, Bupati Mahulu : Dukung Kolaborasi Sinergi Bangun Daerah
Berita ini 51 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 18:57 WIB

Diksar Satpam PT KOG Angkatan ke-17 Resmi ditutup, 48 Peserta dinyatakan Lulus

Kamis, 26 Juni 2025 - 21:41 WIB

SMSI Samarinda Fokus Pembinaan Anggota, Pendaftaran Anggota Baru ditutup

Jumat, 13 Juni 2025 - 07:13 WIB

Tambang Emas Tradisional Topang Ekonomi Masyarakat Kelian Dalam

Selasa, 27 Mei 2025 - 18:59 WIB

KMP Belempung Ulaq Terbentuk, Ini Daftar Pengurus

Senin, 14 April 2025 - 21:18 WIB

Diksar Satpam Gada Pratama PT KOG Angkatan Ke-15 Tahun 2025 Resmi Dibuka

Berita Terbaru