SENDAWAR, wartakubar.id – Pemerintah Kabupaten Kutai Barat (Kubar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memperingati Hari Pangan Se-dunia pada Sabtu (19/10/2024) di Sendawar.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Kubar FX.Yapan mengajak seluruh masyarakat kubar untuk penuhi kebutuhan pangan sendiri, karena tanah di kubar sangat luas dan subur. Kubar bisa dikatakan surga dunia, semuanya ada dan cukup jika kita mau terus bekerja dan berusaha, ujarnya.
Menurut Bupati duan periode ini, Melalui peringatan hari pangan sedunia, dimana pangan memang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, oleh sebab itu saya menghimbau masyarakat Kubar dan tidak ada alasan jika masyarakat kubar tidak bisa memenuhi kebutuhan pangan.
Sektor tambang tidak bisa kita andalkan, tetapi kita harus mencari inovasi-inovasi di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, guna meningkatkan ketahanan pangan. Kedepan juga terus diupayakan kerjasama dengan pemerintah melalui kelompok tani, nelayan dan ternak
Sebagaimana yang ditetapkan presiden Soekarno dahulu, Bangsa Indonesia adalah negara Agraris maka jika kita mau meningkatkan negara agraris masyarakat harus mendukung program pemerintah khususnya di Kubar. Dalam hal ini pemerintah juga berkewajiban mengurus disisi hilir/pemasaran. Sehingga petani tidak lagi kesulitan mencari pembeli, tugas petani hanya menyediakan bahan pangan pemerintah yang membantu untuk pemasaran.
Terlebih saat ini kubar menjadi mitra IKN, tentu kedepan bisa melalui koperasi kita bisa menyuplai bahan pangan ke IKN. Dan yang lebih penting lagi saat ini kita harus mempersiapkan diri ketersedian pangan.
Di Kecamatan Bongan juga sudah diresmikan lumbung pangan, hal tersebut merupakan salah satu langkah dan upaya yang dilakukan pemkab Kubar, dengan demikian diharapkan masyarakat bisa menggunakan sarana yang sudah pemerintah bangun.”Terkait produk beras dengan merek dagang Durian, hal yang harus diperhatikan adalah kualitas beras harus dijaga, begitu juga untuk harga harus bisa bersaing, oleh sebab itu perlu kerjasama dengan dinas pertanian dan dinas ketahanan pangan terkait kualitas dan ketersediaan pangan,” tegas Bupati.
Dalam pengelolaan lahan pertanian, jika petani lokal kewalahan maka kita bisa bekerjasama dengan petani dari luar untuk sama-sama menggarap lahan yang ada, serta memberikan contoh dan motivasi dalam mengolah lahan dan tanah kepada petani setempat.
Bupati pun mengimbau kepada generasi muda /milenial agar, jangan beranggapan profesi petani itu hina. Diluar negeri, seperti di jepang petani sangat dihargai/dihormati. Oleh sebab itu dinas pertanian dan ketapang perlu sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada generasi muda, bahwa menjadi petani bukan pekerjaan yang hina, justru pekerjaan yang mulia, tandas FX.Yapan.
(Adv/Diskominfo Kubar)