Pasien Cacar Monyet Kadang Alami Nyeri Rektum yang Disangka Wasir

- Admin

Kamis, 2 November 2023 - 19:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tangkapan layar pakar dermatologi dan Kelompok Staf Medis Dermatologi dan Venerologi Rumah Sakit Dr.Cipto Mangunkusumo dr Hanny Nilasari, Sp.D.V.E Subssp. Ven, FINSDV, FAADV

Tangkapan layar pakar dermatologi dan Kelompok Staf Medis Dermatologi dan Venerologi Rumah Sakit Dr.Cipto Mangunkusumo dr Hanny Nilasari, Sp.D.V.E Subssp. Ven, FINSDV, FAADV

JAKARTA, WARTA KUBAR.COM – Pakar dari Kelompok Staf Medis Dermatologi dan Venerologi RS Dr. Cipto Mangunkusumo dr Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp. Ven.,FINSDV, FAADV mengatakan pasien cacar monyet terkadang mengeluhkan kemerahan di perianus disertai nyeri rektum yang biasanya disangka wasir.

“Laporan terkait Proktitis Mpox ini berupa eritema perianus disertai nyeri rektum hebat dan demam, ini umumnya dilaporkan sebagai komplikasi,” kata dia dalam webinar yang digelar RSCM dan FKUI, Kamis.

Proktitis Mpox merupakan peradangan pada lapisan rektum yang bisa bersifat jangka pendek atau jangka panjang, akibat Mpox atau cacar monyet.

 Ini berarti, sambung Hanny, cacar monyet tak hanya terdapat pada kulit tetapi juga area anus dan perianus atau area sekitar masuknya lubang anus sampai di alam anus yang terkadang luput dari pemeriksaan.

Baca Juga :  Kodim 0912 Kubar Gelar Serbuan Teritorial Penanganan Covid-19

Berbicara gejala, biasanya diawali nyeri kepala kemudian diikuti demam dan nyeri tenggorokan dan pembesaran kelenjar getah bening. Demam ini umumnya lebih dari 38 derajat Celcius, diikuti munculnya ruam setelah satu atau tiga hari.

Penampakan ruam berupa ruam merah yang jumlahnya sedikit, tersebar secara regional artinya misalnya di area lengan, kemudian ada di area genital, tungkai dan lainnya.

“Distribusi ruamnya mulai dari area kepala, lebih padat di area wajah dan anggota badan, juga bisa muncul di area telapak tangan dan telapak kaki,” kata Hanny.

Ruam ini kemudian diikuti lenting dan bintil dengan nanah di atasnya kemudian muncul keropeng. Pada saat peralihan dari ruam ke lesi bernanah, pasien umumnya mengalami gejala subjektif berupa nyeri atau gatal, kemudian saat ada keropeng umumnya rasa gatal yang terasa.

Baca Juga :  BP Kini Resmi Jadi Rumah Sakit Santa Familia

Selain pada anus dan perianus, kelainan juga bisa muncul pada area oral dan perioral, lesi di area genital.

Kemudian, senada dengan Hanny, dalam webinar yang sama, dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dr Robert Sinto, Sp.PD, K-PTI juga mengatakan cacar monyet juga bisa ditemukan pada organ tubuh lain seperti saluran napas dan sistem saraf pusat.

“Jadi ini penyakit infeksi yang sifatnya sistemik, yang bukan hanya terlokalisir di kulit saja. Makanya pendekatannya harus multidisiplin, melibatkan berbagai keilmuan,” kata dia.

Robert merujuk data menyatakan pada kasus terkonfirmasi, virus penyebab Mpox atau Monkeypox juga bisa ditemukan pada paru sehingga penyakit ini dikatakan dapat bersifat sistemik terutama pada mereka yang mengalami imunodefisiensi.

(Antara)
 

 

Berita Terkait

Bupati Kubar Frederick Edwin Resmikan Gedung Baru RS Santa Familia
Sampah Berserakan Hiasi Lingkungan RSUD HIS Kubar
Telan Anggaran 5,9 Miliar, Proyek UGD RSUD HIS Kubar Belum Rampung
Pemkab Mahulu Terima Penghargaan Bebas Frambusia dari Kemenkes RI
Wabup Yohanes Avun : Prioritas Utama Pemkab Mahulu Turunkan Angka Stunting
Maksimalkan Yankes, Pemkab Akan Bangun Rumah Sakit di Bekokong
Dua Sekolah Di Kubar Terpapar Covid-19
Kubar Masuk Zona Merah, Pemkab Gelar Rakor Penanganan Covid-19
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 26 Mei 2025 - 19:59 WIB

Bupati Kubar Frederick Edwin Resmikan Gedung Baru RS Santa Familia

Jumat, 17 Januari 2025 - 07:17 WIB

Sampah Berserakan Hiasi Lingkungan RSUD HIS Kubar

Jumat, 17 Januari 2025 - 06:47 WIB

Telan Anggaran 5,9 Miliar, Proyek UGD RSUD HIS Kubar Belum Rampung

Kamis, 7 Maret 2024 - 10:43 WIB

Pemkab Mahulu Terima Penghargaan Bebas Frambusia dari Kemenkes RI

Selasa, 20 Februari 2024 - 17:08 WIB

Wabup Yohanes Avun : Prioritas Utama Pemkab Mahulu Turunkan Angka Stunting

Berita Terbaru

Hukum Dan Kriminal

Polisi Gelar Reka Ulang Kasus Pembunuhan di Pasar Nala Linggang Bigung

Kamis, 19 Jun 2025 - 09:08 WIB

Wakil Ketua DPRD Kaltim Ekti Imanuel Saat Melakukan Peninjauan Kesiapan Poktan Pterenakan Sapi di Kampung Muhur Kecamatan Siluq Ngurai.

Pertanian dan Perkebunan

Jelang PEDA XI 2025, Ekti Imanuel Tinjau Poktan Peternakan Sapi di Kampung Muhur

Kamis, 19 Jun 2025 - 07:13 WIB

Warga Kelian Dalam Merasakan Peningkatan Ekonomi Dengan Adanya Tambang Emas Tradisional di daerahnya.

Ekonomi Dan Bisnis

Tambang Emas Tradisional Topang Ekonomi Masyarakat Kelian Dalam

Jumat, 13 Jun 2025 - 07:13 WIB

Diskominfostandi Mahulu

Pemkab Mahulu dan Kemenag Kaltim Bahas Penguatan Kehidupan Beragama

Kamis, 12 Jun 2025 - 19:48 WIB

Diskominfostandi Mahulu

Pemkab Mahulu Komitmen Dukung Tantangan Pendidikan di Perbatasan

Kamis, 12 Jun 2025 - 19:27 WIB