Mahulu Masuk Level 4, Kadinkes P2KB: Ada Perbedaan Data

- Admin

Jumat, 10 September 2021 - 14:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keterangan Foto : Kepala Dinkes P2KB Mahulu, drg Agustinus Teguh Santoso. (Foto : Istimewa)

Mahulu, Warta Kubar.Com-Dari 10 kabupaten/kota se-Kalimantan Timur, saat ini terdapat 3 daerah masuk status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 mulai 7-20 September 2021 yang ditetapkan oleh pusat.

Tiga daerah itu yakni Kabupaten Mahakam Ulu, Kota Balikpapan, dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Terkait dengan penetapan Kabupaten Mahulu masuk dalam PPKM Level 4 tersebut, Ketua Tim Gerak Cepat (TGC) Penanganan Covid-19 Mahulu, drg Agustinus Teguh Santoso menjelaskan, bahwa penyebabnya karena perbedaan data BNPB Pusat dengan data yang dimiliki oleh Dinkes Provinsi.

“Masih diupayakan sinkronisasi data ke BNPB Pusat oleh Dinkes Provinsi, karena perbedaan datanya,” terangnya Kamis (9/9/2021).

Agustinus Teguh Santoso yang juga merupakan Kepala Dinas Kesehatan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Mahulu menuturkan, evaluasi PPKM untuk Mahulu ada 3 penilaian pihaknya yang jatuh dari 6 penilaian PPKM.

“Angka kematian kasus Covid-19 Mahulu dalam 2 pekan terakhir masih di atas 5 kasus. Positif rate/pemeriksaan sample swab yang positif masih di atas nilai rata-rata nasional. Serta hasil tracing/tracking kasus masih belum terbaca, bahkan nilainya masih nol,” katanya. 

Baca Juga :  Kaltim Tertinggi Kasus Covid-19 Di Luar Pulau Jawa dan Bali

Sementara 3 penilaiain lainnya seperti penurunan kasus, banyaknya pasien yang dirawat, dan pengobatan yang dilakukan oleh rumah sakit/puskesmas, nilainya sudah cukup baik.

Dia menambahkan, penyebab jatuhnya nilai PPKM Mahulu diantaranya, karena kasus orang meninggal dalam 2 pekan terakhir lebih dari 5 orang. Walaupun meninggal banyak di luar Mahulu (kasus import), tapi datanya tetap masuk ke Mahulu.

Kemudian pengiriman sampel ke labkesda selama ini hanya yang positif antigen. Sehingga hasilnya banyak positif. Sementara hasil negatif pemeriksaan swab antigen di puskesmas dan rumah sakit di Mahulu tidak diambil swabnya dan tidak dikirim ke Labkesda Provinsi.

“Serta tidak dilaporkan hasil pemeriksaan swab antigen negatif nya ke aplikasi Pemeriksaan Swab Antigen (NAR). Sehingga yang terbaca di pusat hanya hasil positifnya saja,” urainya.

Dinkes P2KB Mahulu telah mengevaluasi. Bahkan memerintahkan agar semua PKM dan rumah sakit yang melakukan pemeriksaan Swab Antigen/TCM untuk segera mengisi hasil pemeriksaan swab antigennya.

“Baik hasil positif maupun hasil negatif,” kata Teguh Santoso.

Diungkapkannya, tidak dipungkiri bahwa di Mahulu kegiatan tracing/tracking masih rendah dan belum ada laporan hasil tracing/tracking dari puskesmas ke Aplikasi Laporan kegiatan Tracing/Tracking (Silacak).

Baca Juga :  Gunakan 8 Persen Dana Desa, Satgas Covid Sumber Sari Salurkan Paket Sembako Kepada Warga Isoman

“Selama ini apabila ada kasus (banyak yang kontak erat), tetapi saat tim PKM/Dinkes ke lapangan, warga tidak mau diperiksa swab. Bahkan banyak yang lari ke ladang,” urainya.

Hal itu kata dia, bisa dilihat betapa minimnya warga yang datang saat dinkes mengadakan kegiatan swab massal.

“Bertolak belakang dengan kegiatan vaksinasi,” tuturnya. 

Ditambahkan Teguh Santoso, alasan puskesmas di 5 kecamatan se-Mahulu belum memasukkan laporan hasil tracing atau tracking, karena dua pekan terakhir di Mahulu sering terjadi gangguan sinyal telekomunikasi.

“Sudah di evaluasi. Agar tim tracing dan tracking dalam kegiatannya melibatkan peran Babinsa/ Babinkamtibmas dan tokoh masyarakat,” ucapnya.

Bahkan kata Teguh Santoso, pihaknya telah meminta agar puskesmas di 5 kecamatan se-Mahulu membuat laporan manual hasil tracing/tracking. Dikirim ke dinkes agar bisa di bantu pengiriman laporannya jika terkendala gangguan sinyal.

“Semoga dalam waktu dua pekan ke depan, dengan sinkronisasi data dari Dinkes Provinsi ke BNPB Pusat dan perbaikan sistem di PKM/RS, penilaian PPKM di Mahulu bisa turun,” pungkasnya.

(Sumber : Mahakam Pos.Com/Red)

Berita Terkait

Sampah Berserakan Hiasi Lingkungan RSUD HIS Kubar
Telan Anggaran 5,9 Miliar, Proyek UGD RSUD HIS Kubar Belum Rampung
Pemkab Mahulu Terima Penghargaan Bebas Frambusia dari Kemenkes RI
Wabup Yohanes Avun : Prioritas Utama Pemkab Mahulu Turunkan Angka Stunting
Pasien Cacar Monyet Kadang Alami Nyeri Rektum yang Disangka Wasir
Maksimalkan Yankes, Pemkab Akan Bangun Rumah Sakit di Bekokong
Dua Sekolah Di Kubar Terpapar Covid-19
Kubar Masuk Zona Merah, Pemkab Gelar Rakor Penanganan Covid-19
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 17 Januari 2025 - 07:17 WIB

Sampah Berserakan Hiasi Lingkungan RSUD HIS Kubar

Jumat, 17 Januari 2025 - 06:47 WIB

Telan Anggaran 5,9 Miliar, Proyek UGD RSUD HIS Kubar Belum Rampung

Kamis, 7 Maret 2024 - 10:43 WIB

Pemkab Mahulu Terima Penghargaan Bebas Frambusia dari Kemenkes RI

Selasa, 20 Februari 2024 - 17:08 WIB

Wabup Yohanes Avun : Prioritas Utama Pemkab Mahulu Turunkan Angka Stunting

Kamis, 2 November 2023 - 19:30 WIB

Pasien Cacar Monyet Kadang Alami Nyeri Rektum yang Disangka Wasir

Berita Terbaru

Parlementaria

DPRD Kubar Gelar Paripurna Mendengarkan Pidato Perdana Bupati

Kamis, 6 Mar 2025 - 06:47 WIB

Birokrasi

Ratusan Warga Kubar Antusias Sambut Bupati Frederick Edwin

Senin, 3 Mar 2025 - 13:33 WIB

Seni Dan Budaya

Punguan Parna Kabupaten Kutai Barat Gelar Pesta Bona Taon 2025

Sabtu, 8 Feb 2025 - 13:36 WIB