Warga Kalimantan Tetap Minta Edy Mulyadi Jalani Hukum Adat

- Admin

Senin, 31 Januari 2022 - 10:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah perwakilan masyarakat Kalimantan yang tergabung dalam Aliansi Borneo Bersatu mengenakan pakaian adat saat mengikuti audiensi dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 27 Januari 2022. Dalam audiensi tersebut mereka menyampaikan aspirasi terkait dengan pernyataan Edy Mulyadi yang viral di media sosial dan dianggap melecehkan masyarakat Kalimantan. TEMPO/M Taufan Rengganis

Jakarta, Warta Kubar.Com – Aliansi Borneo Bersatu tetap meminta Edy Mulyadi diproses hukum adat meski penyidikan di kepolisian masih berjalan.

Edy menghadapi sejumlah laporan karena pernyataannya mengkritik rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur.

Baca Juga :  Banyak Laksanakan Kegiatan Positif Untuk Masyarakat Kubar,TGM dan Putri Ringeeng Akan Gelar Lomba Karaoke

Edy dalam video yang beredar diduga menyebut bahwa Kalimantan Timur merupakan tempat jin buang anak. Ia kemudian meminta maaf atas pernyataannya tersebut.

“Hukum adat itu merupakan suatu keharusan. Hukum positif silakan berjalan,” kata Jubir Aliansi Borneo Bersatu, Rahmad Nasution Hamka, di gedung DPR, Jakarta, Kamis, 27 Februari 2021.

Menurut dia, hukum adat harus tetap dijalankan Edy sebagai bentuk penebusan kesalahan secara moral kepada warga Dayak dan leluhur mereka.

Hukum adat, kata dia, menjadi salah satu bentuk pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang.

Baca Juga :  Warisan Budaya Tenun Doyo Kubar Go Internasional

Adapun hukuman adat nantinya bakal diputuskan oleh mantir, demang, temanggung suku-suku Dayak.

Hukuman adat, kata dia, bisa berupa membayar denda maupun memotong kerbau. “Itu yang akan diproses dalam hukum adat.”

Ia menuturkan masyarakat Dayak marah dengan pernyataan Edy Mulyadi yang menganggap mereka primitif, jauh dari kemajuan dengan tinggal di tempat yang sunyi. Menurut dia, Edy tidak mempunyai pengetahuan yang luas bahwa Kalimantan kini sudah cukup maju. “Kata Gubernur Kalimantan Barat, beliau itu mainnya belum begitu jauh. Itu bahasa sindirannya,” ucapnya.

(Sumber : Tempo.Co)

Berita Terkait

Punguan Parna Kabupaten Kutai Barat Gelar Pesta Bona Taon 2025
Festival Cross Boarder 2024 Kabupaten Mahakam Ulu
Banyak Laksanakan Kegiatan Positif Untuk Masyarakat Kubar,TGM dan Putri Ringeeng Akan Gelar Lomba Karaoke
Puncak Festival Dahau 2023, Bupati Kubar Resmikan Tugu Deklarasi Perdamaian
Kepala Adat Belempung Ulaq Periode 2023-2029 Rahmadsyah Resmi Dilantik
IKBSU Kutai Barat Sukses Gelar Mubes Ke-II Tahun 2023, Ini Harapan Ketua Terpilih
Pemilihan Ketua IKBSU Kutai Barat Periode 2023-2028
Terbitnya Mosi Tidak Percaya Minta Sultan Kutai Mundur, Ini Respon Remaong Koetai Berjaya
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 13:36 WIB

Punguan Parna Kabupaten Kutai Barat Gelar Pesta Bona Taon 2025

Senin, 9 Desember 2024 - 17:05 WIB

Festival Cross Boarder 2024 Kabupaten Mahakam Ulu

Rabu, 8 Mei 2024 - 10:52 WIB

Banyak Laksanakan Kegiatan Positif Untuk Masyarakat Kubar,TGM dan Putri Ringeeng Akan Gelar Lomba Karaoke

Selasa, 7 November 2023 - 03:21 WIB

Puncak Festival Dahau 2023, Bupati Kubar Resmikan Tugu Deklarasi Perdamaian

Rabu, 25 Oktober 2023 - 11:28 WIB

Kepala Adat Belempung Ulaq Periode 2023-2029 Rahmadsyah Resmi Dilantik

Berita Terbaru

Parlementaria

DPRD Kubar Gelar Paripurna Mendengarkan Pidato Perdana Bupati

Kamis, 6 Mar 2025 - 06:47 WIB

Birokrasi

Ratusan Warga Kubar Antusias Sambut Bupati Frederick Edwin

Senin, 3 Mar 2025 - 13:33 WIB

Seni Dan Budaya

Punguan Parna Kabupaten Kutai Barat Gelar Pesta Bona Taon 2025

Sabtu, 8 Feb 2025 - 13:36 WIB