SAMARINDA, wartakubar.id – Sebanyak 38 Guru Sekolah Dasar (SD) dan 2 Pengawas mengikuti Pelatihan Kurikulum Merdeka yang mewakili 38 SD yang ada di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mahulu, di Ballroom Hotel Fugo, Samarinda, Jum’at (21/06/2023).
Perlu diketahui Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Dimana pemanfaatan konten akan lebih dioptimalkan, sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan penguatan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Dalam sambutannya Kepala Disdikbud Mahulu Samson Batang, S.Sos, M.Si, mengatakan bahwa Pelatihan Kurikulum Merdeka seharusnya sudah dilakukan sejak tahun lalu, namun karena ada beberapa kendala yang dihadapi sehingga baru bisa terselenggara pada tahun ini.
Ia menjelaskan bahwa guru-guru yang terpilih harus bisa mengikuti latihan ini dengan serius. Mengingat bahwa kegiatan ini memiliki banyak manfaat dan dapat meningkatkan kinerja para guru yang mengajar di tingkat SD.
“Saya harap pelatihan ini sangat bermanfaat untuk bapak ibu guru, serta dapat meningkatkan aktivitas ajar-mengajar di lapangan menjadi lebih efisien,” jelasnya
Dia juga berharap kepada para guru yang mengikuti pelatihan ini agar bisa mengikuti dengan baik dan bersungguh-sungguh sampai pelatihan selesai.
Senada dengan hal itu, Kabid Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Pertama Disdikbud Markus Rambu,S.Pd, mengatakan bahwa kurikulum merdeka sudah wajib dilaksanakan di tahun 2024 dan puncaknya di tahun 2026.
“Kurikulum merdeka itu sudah wajib diterapkan di tahun 2024 dan puncaknya di tahun 2006 nanti semua sekolah sudah harus menerapkan kurikulum merdeka,” lengkapnya
Ia mengatakan bahwa kendala untuk sementara waktu ini adalah terkait jaringan di daerah-daerah tertentu. Dan untuk tenaga pendidik sendiri sudah cukup bagus karena sudah menguasai IT atau komputer.
Kabid berharap kedepannya setelah pelatihan ini para peserta dapat menularkan ilmunya bagi para guru-guru lainnya yang belum bisa mengikuti pelatihan kurikulum merdeka.
“Harapan kami dari Dinas Pendidikan ialah dapat membagikan materi-materi yang telah diterima kepada teman-teman yang ada di sekolah-sekolah yang belum bisa mengikuti pelatihan ini,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama pada saat wawancara Kasi Bidang Pendidikan Dasar Cecilia Erika Marthina, S.Psi, mengatakan bahwa yang mengikuti pelatihan kurikulum merdeka sebanyak 38 guru dan 2 pengawas PKSD.
Sebanyak 38 guru ini mewakili sekolah-sekolah yang ada di Mahulu dan dikirimkan oleh kepala sekolah masing-masing sekolah. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari terhitung dari tanggal 19 s.d 21 Juni. Dengan narasumber dari Balai Guru Penggerak dan BPMP Provinsi Kalimantan Timur Suherman, S.Sos, M.Pd.
Cecilia mengatakan bahwa kegiatan seperti ini akan terus Disdikbud laksanakan guna mengoptimalkan kemampuan bagi para guru. Bahkan nantinya akan dilaksanakan juga pendampingan atau pelatihan bagi para kepala sekolah.
Ia juga menginformasikan mengenai hasil dari Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang diikuti pelajar SD Mahulu beberapa waktu yang lalu, bahwa sebanyak 3 siswa dan siswi berhasil lolos ke babak berikutnya dan akan mengikuti OSN di tingkat provinsi.
(Adv)
BACA JUGA :
Pemkab Mahulu Gelar Workshop Aplikasi E-Integrity SPIP