SENDAWAR, wartakubar.id– Sebagai Upaya peningkatan kualitas Pendidikan di Bumi Tana Ngeriman, Pemkab Kubar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Barat (Kubar) menyerahkan bantuan berupa 40 unit starling dan 48 unit infocus kepada sekolah-sekolah yang berada di wilayah blankspot yang tersebar di 16 kecamatan pada Jumat (8/11/2024).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubar, Robertus Bandarsyah didampingi Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Kubar, Yusuf Subaryono menjelaskan, tujuan diberikannya bantuan starling dimana saat ini sistem pembelajaran secara online terutama Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), Jadi dengan adanya perangkat internet starling sekolah-sekolah bisa melakukan ANBK secara mandiri.
Selanjutnya dengan adanya internet sekolah bisa memanfaatkan platform merdeka belajar dimana di dalam plafon tersebut ada bahan mengajar, dan mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar.
“Dengan Internet laporan Ekinerja guru dilaporkan, dan guru juga bisa langsung belajar dan setiap murid diberikan ID belajar. Saat ini sudah eranya digitalisasi sekolah yang semakin merata, dimana zaman sudah menuntut semua sekolah harus digital, baik dari segi pembelajaran maupun penyampaian materi pendidikan,” terang Bandarsyah.
Dalam kesempatan yang sama kadisdik menjelaskan bantuan yang diberikan sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah yang kesulitan mengakses internet.
Bantuan ini merupakan terobosan untuk mengatasi tantangan blank spot yang selama ini dialami banyak sekolah di wilayah terpencil.
Bantuan perangkat internet berbasis satelit ini mulai diserahkan ke sekolah-sekolah di daerah yang paling terdampak, seperti di Kampung Intu Lingau, Lakan Bilem, Bentian Besar, serta beberapa kawasan lainnya.”Harapan kami, dengan adanya Starlink ini, sekolah-sekolah di pedalaman bisa lebih mudah mengakses internet, khususnya untuk mendukung kegiatan belajar mengajar secara daring,” kata Yusuf.
Langkah yang lakukan Disdikbud Kubar sangat penting mengingat akses internet merupakan kebutuhan mendasar dalam dunia pendidikan saat ini. Di wilayah pedalaman yang sulit dijangkau jaringan konvensional, tantangan konektivitas kerap menjadi penghalang bagi siswa dan guru untuk memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.
Dengan bantuan ini, sekolah-sekolah di daerah terpencil kini bisa terhubung dengan dunia luar, memperluas akses informasi dan sumber belajar yang sebelumnya terbatas.
Untuk diketahui bantuan 40 unit Starlink ini merupakan langkah awal yang diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi kemajuan pendidikan di Kutai Barat, khususnya di wilayah pedalaman.
Melalui koneksi internet yang lebih baik, siswa dan guru kini dapat mengeksplorasi lebih banyak materi belajar, membuka peluang baru untuk berkembang, serta mengikuti perkembangan dunia secara lebih dekat.
(Adv/Diskominfo Kubar)