Di Tetapkan Tersangka, Petinggi Kampung Dasaq Dkk Terancam 20 Tahun Penjara

- Admin

Jumat, 15 Januari 2021 - 14:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pres Rilis Penetapan Tersanga Dugaan Korupsi Dana Desa Kampung Dasaq

Pres Rilis Penetapan Tersanga Dugaan Korupsi Dana Desa Kampung Dasaq

Sendawar, Warta Kubar.com

Satuan Reserse Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Kutai Barat (Kubar) mengamankan empat orang aparat kampung Dasaq, Kecamatan Muara Pahu diantaranya Petinggi (Kepala Kampung ) dengan inisial MR (51), Sekretaris Kampung (Juru Tulis) inisial YE (35), Bendahara Kampung inisial NB (32) dan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dengan inisial AI (38) atas dugaan tindak pidana korupsi  penyalahgunaan Anggaran Dana Desa pada tahun anggaran 2017 silam.

Keempat Tersangka Pelaku Korupsi Dana Desa Kampung Dasaq

Kapolres Kubar, AKBP.Irwan Prasetyo melalui Kasat Reskrim Polres Kubar, Iptu. Iswanto saat memberikan keterangan pers kepada wartawan membenarkan bahwa keempat tersangka berikut barang bukti telah diamankan di Polres Kubar.

Kasat Reskrim Iswanto menerangkan, bahwa awalnya penyidik mendapat informasi dari masyarakat terkait adanya dugaan penyalahgunaan Dana Desa Kampung Dasaq, Kecamatan Muara Pahu pada tahun 2017 lalu. Kemudian penyidik melakukan penyelidikan serta memeriksa saksi-saksi, mengumpulkan barang bukti keterangan ahli baik dari Inspektorat Kubar, maupun Badan Pemeriksa Keuangan Propinsi Perwakilan Kaltim, terangnya, Jumat (15/1/2021) di Mapolres Kubar.

Lanjut disampaikannya, Setelah perkara ditingkatkan dari penyelidikan menjadi penyidikan dan kemudian menerima hasil perhitungan kerugian negara dari pihak Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi (BPKP), maka penyidik melakukan pemeriksaan ahli pidana korupsi selanjutnya melakukan gelar perkara penetapan tersangka dengan melakukan pemanggilan serta melakukan pemeriksaan terhadap keempat tersangka.

Baca Juga :  Operasi Patuh Mahakam 2019 Berlangsung 14 Hari, Berikut Sasarannya

“Pada tahun 2017 Kampung Dasaq menerima Anggaran Dana Desa  yang bersumber dari APBN sebesar Rp.836.550.000-. Selain Dana Desa tersebut kampong Dasaq juga masih memiliki Dana Silfa (Sisa Perhitungan Tahun Anggaran) tahun 2016 sebesar 658.415.000,-. Dana silfa tersebut diperuntukkan untuk kegiatan jalan semenisasi jalan kampong dengan ukuran Panjang 300 M X Lebar 4 M X Tinggi 15 CM. Selanjutnya Dana Desa tahun berjalan berikutnya 2017 sebesar Rp.836.550.000,- dianggarkan juga untuk kegiatan yang sama di tahun sebelumya. Selain dana tersebut diketahui bahwa kampong Dasaq pun juga menerima Dana CSR dari pihak perusahaan tambang batu bara PT.BOSS yang beroperasi di Dasaq yaitu berupa material pasir, namun keempat tersangka tetap mencantumkan anggaran material tersebut ke dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) tanpa pendampingan oleh Tenaga Ahli (TA) serta tidak mrngacu pada  Standar Harga Barang dan Jasa yang ditetapkan oleh Pemerintah Kubar. Harga itu dibuat berdasarkan inisiatif sendiri dan diatas nilai kewajaran,” beber Iswanto.

Baca Juga :  Kebakaran Pertamini di Barong Tongkok, Ini Kata Kapolres Kubar AKBP Sonny Sirait

“Dana sisa dari kegiatan pembelanjaan serta bantuan perusahaan tersebut dibagi oleh Petinggi (Kepala Kampung) bersama aparaturnya untuk kepentingan pribadi sehingga mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp.513.722.260,- dan sejauh ini belum ada uapaya pengembalian kerugian negara dari keempat tersangka,” ungkap Iswanto menerangkan.

“Seharusnya apabila ada sisa dana maka wajib dimasukkan ke pembukuan serta dimuat ke dalam Laporan APBKam Perubahan. Akibat dari perbuatan keempat tersangka negara dirugikan sebesar Rp.513.722.260,-,” jelasnya.

Keempat tersangka disangkakan telah melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Pasal 2,

“Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana penjara dengan penjara seumur hidup atau pidana paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp.200.000.000.00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.1.000.000.000.00 (satu miliar rupiah)”

# hen #

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait

Korupsi Dana Penyertaan Modal Pemkab Kubar, Eric Lenyoq divonis Satu Tahun Penjara
Bareskrim Sita Uang Miliaran Hingga Aset Kasus Robot Trading Net 89
Kapolres Kubar Beri Penghargaan Personel Berprestasi
Polisi Gugur Saat Operasi Penindakan BBM Illegal di Paser
Polisi Berhasil Bongkar Penimbunan BBM Bersubsidi
LBH Apresiasi Kinerja Polri dalam Penanganan Kasus IWAS
Pemerhati Kepolisian Apresiasi Polda NTB atas Penanganan Kasus Pencabulan
Anggota Samapta Polres Kubar Raih Emas di Walikota Cup Karate Bontang
Berita ini 65 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 12 Maret 2025 - 06:46 WIB

Korupsi Dana Penyertaan Modal Pemkab Kubar, Eric Lenyoq divonis Satu Tahun Penjara

Rabu, 22 Januari 2025 - 14:41 WIB

Bareskrim Sita Uang Miliaran Hingga Aset Kasus Robot Trading Net 89

Selasa, 24 Desember 2024 - 07:00 WIB

Kapolres Kubar Beri Penghargaan Personel Berprestasi

Selasa, 17 Desember 2024 - 19:51 WIB

Polisi Gugur Saat Operasi Penindakan BBM Illegal di Paser

Senin, 16 Desember 2024 - 15:32 WIB

Polisi Berhasil Bongkar Penimbunan BBM Bersubsidi

Berita Terbaru

Parlementaria

DPRD Kubar Gelar Paripurna Mendengarkan Pidato Perdana Bupati

Kamis, 6 Mar 2025 - 06:47 WIB

Birokrasi

Ratusan Warga Kubar Antusias Sambut Bupati Frederick Edwin

Senin, 3 Mar 2025 - 13:33 WIB

Seni Dan Budaya

Punguan Parna Kabupaten Kutai Barat Gelar Pesta Bona Taon 2025

Sabtu, 8 Feb 2025 - 13:36 WIB