Sendawar, wartakubar.id-Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki moto Kabupaten BERADAT (Bersih, Asri,Adil dan Tenteram yang berarti tanah yang subur dan melimpah-limpah. Selain miliki tanah yang subur dan BERADAT, Kutai Barat juga mempunyai masyarakat Adat yang memegang teguh adat serta budayanya hingga saat ini.
Kampung Belempung Ulaq merupakan salah satu diantara 19 kampung yang terletak di Kecamatan Barong Tongkok telah melaksanakan Upacara Ritual Adat Dayak Tunjung yang berlangsung pada Jumat (2/5/2025) di halaman Kantor Pemerintah Kampung Belempung Ulaq.
Kepala Adat Kampung Belempung Ulaq, Rahmadsyah kepada wartakubar.id menyatakan, Adapun ritual adat ini dilaksanakan untuk persatuan maupun kekeluargaan diantara beberapa suku yang berdiam di Kampung Belempung Ulaq, Agar untuk kedepannya tidak ada permasalahan yang dapat menimbulkan bentrok diantara suku-suku dan sebagainya.
Menurutnya dengan adanya pelaksanaan ritual itu, untuk membersihakan serta mempersatukan tali persaudaraan kita semua masyarakat di Kampung Belempung Ulaq ini.
“Kalau istilah pelaksanaan ritual adat ini disebut Ngure Ngeur ada juga disebut Pejeak/Petakar yang artinya menjauhkan setiap hal yang tidak baik. makanya ada bahasanya itu mendatangkan murah rejeki, kemudian dijauhkan dari segala bencana lalu berganti dengan datangnya rejeki yang berlimpah-limpah di masyarakat Kampung Belempung Ulaq,” bebernya.

Sementara itu Ketua Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) Belempung Ulaq, Lukas Sidin menyampaikan, Terima kasih kepada Pemerintah Kampung Belempung Ulaq, Lembaga adat, BPK serta masyarakat, yang telah menjalin kebersamaan untuk mempersatukan hubungan antara masyarakat.
“Jadi kita di sini tidak ada istilah suku Batak, Timor, Tunjung, Kita semuanya sama warga Kampung Belempung Ulaq,” katanya.
Ia menambahkan, melalui acara ritual adat ini masyarakat bisa bersatu, bersilaturahmi antara satu dengan yang lain untuk memajukan Kampung Belempung Ulaq, Agar ke depannya lebih maju lagi.
“Terima kasih juga kepada Tukang Pemang sudah banyak membantu dalam pelaksanaan acara ini sejak awal hingga berakhirnya tanpa kekurangan sesuatu apa pun,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Petinggi/Kepala Kampung Belempung Ulaq, Makar menyebut Dengan adanya ritual adat ini bermakna juga setiap hal-hal yang buruk sudah dibersihkan. Berharap dengan adanya kebersamaan ini warga bisa hidup berdampingan dengan rukun.
Jadi melalui pelaksanaan ritual adat ini kembali menegaskan, Tidak ada perlakuan berbeda di antara suku-suku yang tinggal di Kampung Belempung Ulaq. Jadi semuanya warga Kampung Belempung Ulaq.
“Momen ini sangat saya banggakan untuk mempererat tali persaudaraan masyarakat Kampung Belempung Ulaq,” pungkasnya.
Acara ritual adat tersebut berlangsung satu hari, sejak pagi hingga sore hari dengan menyembelih hewan ternak babi dan ayam yang dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan bersama.
Untuk diketahui masyarakat Kampung Belempung Ulaq terdapat sebanyak 972 penduduk diantaranya 534 Laki-laki dan 438 perempuan serta terdapat 365 Kepala Keluarga.
Adapun warga Belempung Ulaq terdiri dari suku-suku, Dayak Tunjung, Benuaq, Nusa Tenggara Timur, Batak, Jawa dan lainnya.
(Red)
Baca Juga :
Pilkada Kubar 2024, Paslon FENA Nomor Urut 1 Unggul di Belempung Ulaq
Impian Warga Belempung Ulaq Terwujud, Pemkab Kubar Semenisasi Mantap Gang 54 di RT 002
Warga Belempung Ulaq Senang, Pemkab Kubar Semenisasi Mantap Gang Ulaq di RT 003